Frontbiroinvestigasi.com - Selasa, 15 Juli 2025
Kepala Puskesmas Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, kembali menjadi sorotan publik terkait dugaan pemotongan anggaran kapitasi yang diduga dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sejumlah narasumber, pihak Puskesmas disebut-sebut secara sengaja memotong dana kapitasi yang bersumber dari BPJS Kesehatan sebelum diserahkan kepada penerima manfaat.
Menurut sumber yang enggan disebutkan identitasnya, dana kapitasi yang seharusnya langsung diterima oleh penerima program BPJS, pada kenyataannya justru dipotong terlebih dahulu oleh oknum kepala puskesmas tersebut. “Pemotongan dilakukan dengan berbagai cara, bahkan ada yang mencapai separuh dari total anggaran yang ada,” ungkap narasumber tersebut.
Terkait hal ini, Ketua Umum Lembaga Gebrakan Aktivis Independen (LSM-GAVEN), Muhamad Aap, menyatakan bahwa kasus ini sempat viral di media sosial, dengan dugaan pelanggaran yang berbeda, bahkan sebelum munculnya kasus pemotongan anggaran kapitasi. Tim dari LSM-GAVEN yang melakukan investigasi di lapangan menemukan fakta mengejutkan. Puskesmas Kecamatan Lembah Masurai diduga telah melakukan kelalaian serius dalam pengelolaan limbah B3, yang berpotensi menambah risiko penularan penyakit di sekitar fasilitas kesehatan tersebut.
"Ada tumpukan limbah B3 yang tidak dikelola dengan benar, padahal sudah ada aturan yang jelas terkait pengolahan limbah berbahaya ini. Seharusnya pihak Puskesmas sudah tahu bahwa banyak pihak yang mengawasi hal ini, sesuai dengan berbagai regulasi seperti Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 dan Permen LHK No. 4 Tahun 2020," jelas Aap.
Selain itu, Aap menduga adanya penyimpangan dan korupsi dalam pengelolaan anggaran pengolahan limbah B3 yang turut melibatkan oknum-oknum di Puskesmas tersebut. "Dugaan pemotongan anggaran kapitasi ini semakin kuat setelah kita mendapat keterangan dari beberapa narasumber yang mengungkapkan bahwa dana kapitasi yang seharusnya digunakan untuk pelayanan kesehatan justru diduga disalahgunakan,” lanjut Aap.
Dalam upaya untuk meminta klarifikasi, awak media telah mencoba menghubungi Kepala Puskesmas Kecamatan Lembah Masurai melalui pesan WhatsApp dan beberapa kali melakukan panggilan telepon. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan dan terkesan menghindar.
Pihak terkait diharapkan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan kebenaran dari tuduhan ini dan memastikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Lembah Masurai dapat berjalan dengan baik dan transparan.
Red..
Tags:
merangin